di ruang tamu.
lampu baru saja meredup lalu mati
juga selimut yang merengkuh tubuhmu kini kau buang
padahal baru saja ku pelukkan
malam begitu mengatup, mengantar
kisahmu kusut menyelip lembut di ujung bibirmu
melengkung cemberut
tak berapa lama,
dalam dengkur kudengar
hujam caci penuh sesak; tak bisa keluar
menyumpal dalam hidungmu
walau sekali hembusan saja aku bisa tahu kawan
peluh di sekujur dahimu
seakan memberitahuku; kau sedang bermimpi ingin bunuh diri
ingin lari. apa dengan sebotol racun juga seutas tali
tak ku tau pasti
rasakan itu semua!
sampai malam benar benar menepi
bukankah hanya mimpi?
jadi tenanglah karena hanya mimpi
ingin kembali kupelukkan tubuhku yang kini menyatu dengan selimut
tapi aku tahu, kau terlalu pelit berbagi perih
hingga asik merangkainya sendiri
jadilah kekuatan yang kini menjelma mukena; tempat auratmu sembunyi
maka kuurungkan saja niatku
mataku layu tanpa permisi
lantas kurebahkan tubuhku, bukan di sampingmu
namun di kamarku
meninggalkanmu
malam sudah menepi, kawan
aku lelap
sampai kamu
membangunkanku lebih dulu
//stywn
Kamis, 22 Juli 2010
Sabtu, 03 Juli 2010
tak beralasan
cord: E B A Am
sejatinya:
tak ada rencana olehku, mengajakmu dalam ketidakbicaraan
tak ada niatan pula menidurkanmu dalam pembaringan yang bisu, dimana untuk sekadar berucap kata saja aku dan kamu kudu merasa kaku
bukan itu.
cord: A Am E C#m
hanya saja aku sedang merasakan bosan
bukan denganmu sayang
ini bosan yang tak beralasan
atau mungkin tak berakhiran...
outro: A Am E
//stywn
sejatinya:
tak ada rencana olehku, mengajakmu dalam ketidakbicaraan
tak ada niatan pula menidurkanmu dalam pembaringan yang bisu, dimana untuk sekadar berucap kata saja aku dan kamu kudu merasa kaku
bukan itu.
cord: A Am E C#m
hanya saja aku sedang merasakan bosan
bukan denganmu sayang
ini bosan yang tak beralasan
atau mungkin tak berakhiran...
outro: A Am E
//stywn
kotak plastik
ketika kau lihat kotak plastik dengan gembok besi
di situlah aku berada
di situ aku nikmati sunyi
ah bukan,
sebenarnya aku terkunci di dalamnya
terkunci dan dalam kecacatanku
bukankah sunyi memang memelukku ?
bukalah kotak plastik itu dan lihat aku !
dan jika kau merasa jijik
kau boleh ludahi aku
selasa, sebelas kurang sepuluh
di situlah aku berada
di situ aku nikmati sunyi
ah bukan,
sebenarnya aku terkunci di dalamnya
terkunci dan dalam kecacatanku
bukankah sunyi memang memelukku ?
bukalah kotak plastik itu dan lihat aku !
dan jika kau merasa jijik
kau boleh ludahi aku
selasa, sebelas kurang sepuluh
karena kau jatuh di sore ini
adalah awan pekat yang tak mampu bendung kesedihannya sendiri
lantas garis-garis hujan berhamburan menabuhi muka pertiwi
tak terkira,
juga tempiasmu yang mencerai beraikan aku dengan sinar mentari
maka terkurunglah aku
tak ada daya untuk berpijak kaki
bahkan,
bahkan berlari
karena...
// stywn
lantas garis-garis hujan berhamburan menabuhi muka pertiwi
tak terkira,
juga tempiasmu yang mencerai beraikan aku dengan sinar mentari
maka terkurunglah aku
tak ada daya untuk berpijak kaki
bahkan,
bahkan berlari
karena...
// stywn
senjaku senja kaku
senja
kini aku entah di kamar siapa
tertidur tanpa terpejam
memang belum memejam
dan detik tak seperti detik
berputar begitu cepat
juga suara lebah kian berhamburan.
dan sekali lagi
bayangan hitam dari balik jendela tersenyum padaku
haha... senyum yang terbungkus palsu
mengejek aku
dalam pembaringan; terbujur kaku
memeluk kelalahanku
//stywn
kini aku entah di kamar siapa
tertidur tanpa terpejam
memang belum memejam
dan detik tak seperti detik
berputar begitu cepat
juga suara lebah kian berhamburan.
dan sekali lagi
bayangan hitam dari balik jendela tersenyum padaku
haha... senyum yang terbungkus palsu
mengejek aku
dalam pembaringan; terbujur kaku
memeluk kelalahanku
//stywn
Langganan:
Postingan (Atom)