Kamis, 22 Juli 2010

peristiwa semalam

di ruang tamu.
lampu baru saja meredup lalu mati
juga selimut yang merengkuh tubuhmu kini kau buang
padahal baru saja ku pelukkan

malam begitu mengatup, mengantar
kisahmu kusut menyelip lembut di ujung bibirmu
melengkung cemberut

tak berapa lama,
dalam dengkur kudengar
hujam caci penuh sesak; tak bisa keluar
menyumpal dalam hidungmu

walau sekali hembusan saja aku bisa tahu kawan
peluh di sekujur dahimu
seakan memberitahuku; kau sedang bermimpi ingin bunuh diri
ingin lari. apa dengan sebotol racun juga seutas tali
tak ku tau pasti

rasakan itu semua!
sampai malam benar benar menepi
bukankah hanya mimpi?
jadi tenanglah karena hanya mimpi

ingin kembali kupelukkan tubuhku yang kini menyatu dengan selimut
tapi aku tahu, kau terlalu pelit berbagi perih
hingga asik merangkainya sendiri
jadilah kekuatan yang kini menjelma mukena; tempat auratmu sembunyi
maka kuurungkan saja niatku

mataku layu tanpa permisi
lantas kurebahkan tubuhku, bukan di sampingmu
namun di kamarku
meninggalkanmu

malam sudah menepi, kawan

aku lelap
sampai kamu
membangunkanku lebih dulu









//stywn

amnesia

kamu siapa?








//stywn

Sabtu, 03 Juli 2010

tak beralasan

cord: E B A Am

sejatinya:
tak ada rencana olehku, mengajakmu dalam ketidakbicaraan

tak ada niatan pula menidurkanmu dalam pembaringan yang bisu, dimana untuk sekadar berucap kata saja aku dan kamu kudu merasa kaku

bukan itu.

cord: A Am E C#m

hanya saja aku sedang merasakan bosan

bukan denganmu sayang

ini bosan yang tak beralasan

atau mungkin tak berakhiran...

outro: A Am E



//stywn

kotak plastik

ketika kau lihat kotak plastik dengan gembok besi
di situlah aku berada

di situ aku nikmati sunyi
ah bukan,
sebenarnya aku terkunci di dalamnya

terkunci dan dalam kecacatanku

bukankah sunyi memang memelukku ?

bukalah kotak plastik itu dan lihat aku !

dan jika kau merasa jijik
kau boleh ludahi aku



selasa, sebelas kurang sepuluh

karena kau jatuh di sore ini

adalah awan pekat yang tak mampu bendung kesedihannya sendiri

lantas garis-garis hujan berhamburan menabuhi muka pertiwi

tak terkira,
juga tempiasmu yang mencerai beraikan aku dengan sinar mentari

maka terkurunglah aku

tak ada daya untuk berpijak kaki
bahkan,
bahkan berlari

karena...





// stywn

senjaku senja kaku

senja

kini aku entah di kamar siapa

tertidur tanpa terpejam
memang belum memejam

dan detik tak seperti detik
berputar begitu cepat
juga suara lebah kian berhamburan.

dan sekali lagi
bayangan hitam dari balik jendela tersenyum padaku
haha... senyum yang terbungkus palsu

mengejek aku
dalam pembaringan; terbujur kaku

memeluk kelalahanku




//stywn