untuk kali pertama ini semua terkisah
terlampau lama aku terisak
bahkan sebelum pohon jelma hutan
dan kau masih saja membawa gada itu, lantas kau hempaskan pada kerakal-kerakal yang tumbuh subur
di kepalaku. padahal kau sendiri tahu, kitalah yang yang menyemaikannya dengan cinta
dengan siapa lagi aku di sini jika tidak dengan kesendirianku?
mengapa kau kembali?
rencana busuk apa lagi dalam kepalamu itu?
ah, aku pasrah
sebongkok pasrah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar