dua pemuda pejalan kaki. mengitari sebuah mall dimana di dalam sana banyak bergelantungan prosentase-prosentase tipuan.tak tau pada kios yang keberapa mereka akan berhenti. dan di antara langkah-langkah yang keberapa, salah satu pemuda mulai berkilas balik, tentang mereka.
dikatakannya. ia masih tak lupa pada masa mereka dengan bangganya menyantap ayam goreng yang dalam bahasa asing. dan mereka rela menunggu jarum waktu bersudut siku-siku untuk mendapatkannya. lantas mengabadikan semua itu dalam citraan dalam dunia maya.
ia ingin lagi
dikatakannya. ia suka ketika mereka bergoyang di atas meja billyard ditemani gadis-gadis yang berpakaian namun tak berpakaian. tak lupa dengan aroma alkohol yang itu.
dia ingini lagi
dikatakannya pula. ia masih ingat ketika mereka pernah berkopi darat dengan dara yang di temuinya dari friendster. setelah akhirnya mereka sumpalkan literan sperma di bokong dan mulut dara naas itu tanpa buang-buang waktu. tanpa babibu.
ia inginkan lagi..
lalu pemuda yang kedua
menjawab. dia sudah tidak sabaran lagi menunggu egoisnya waktu hanya untuk menelan sepotong paha ayam.
menjawab. tulang-tulang di dalam tubuhnya rapuh untuk sekedar naiki bahkan bergoyang di atas meja itu.
menjawab dengan tenang. dia sudah kehabisan lendir-lendirnya. entah pada dara naas yang keberapa.
teman, aku dan kau memang muda. tidak teman. aku sudah terlalu tua untuk mengulanginya. aku sudah terlalu tua untuk mengulanginya. dan bisakah kali ini kau ceritakan aku tidak tentang kehidupan, namun kematian?
pemuda pertama terdiam
baiklah, sekarang bisakah kita berjalan tanpa bicara?
tanya pemuda ke dua. nampaknya mulai kesal.
.esi.
Jumat, 23 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar