Kamis, 02 Desember 2010

"kowe ki yaene melek, nak awan turu.."

Dari mulut bapakku, kalimat itu memecah, ketika aku masih asik mainan handphone di ruang tamu sampai larut malam.

Omelan demi omelan terus terlontar untuk anak bungsunya ini (aku. hehe).

Dan di antara kalimat kalimat omelan bapakku ini. Ada satu yang sangat kuhafal. Ini dia...jeng jeng..

"ketoke kok ra tau mbantah yen di seneni. tapi mesti mok baleni terus. kowe ki ndableg, nylampar.."
sambil ngeloyor pergi. (hmm..bapakku memang sok cool).

Dan jujur saat itu aku benci nggak ketulungan sama orangtuaku.
jengkel lah di kata katain seperti itu.
Untunglah omel mengomel tersebut tak berlangsung lama.

Karena kurang kerjaan, aku ngutak atik handphone, baca baca sms di inbox. Ternyata eh ternyata, ada sms yang membuatku berubah pikiran.

ini sms dari sahabatku sekitar beberapa hari yang lalu. dalam sms tersebut sahabatku mengatakan bahwa ia saat itu sangat kangen sekali dengan almarhum orangtuanya. dia juga mengatakan betapa menyesalnya dia tak sempat mengungkapkan sayang pada orangtuanya tersebut.


Sambil Istigfar, segera kubuang rasa marahku terhadap orangtuaku. Dalam hati aku berkata,
"ternyata saya beruntung ya Allah masih dapat perhatian dari kedua orang tua saya, meskipun perhatian tersebut terbungkus dengan amarah. Tapi tak apa lah, toh itu juga buat kebaikan saya"

bersyukur..demi Tuhan saya bersyukur.

***
orangtua memang punya cara beda beda buat mendidik anak anaknya. entah dengan disiplin atau manja. Tapi tujuan tetap sama, yaitu untuk yang terbaik buat anak anaknya :)

untuk sahabat sahabat saya yang ayah atau ibunya sudah tiada, jujur saya tidak tahu musti berbuat apa.
Saya hanya bisa berpesan untuk berdoa berdoa dan berdoa! :)


didedikasikan buat:
Bapakku dan Ibuku
serta semua orangtua di dunia.

Salam ndangdut..serrr! ^.^v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar