aku rela perutku terasa tak nyaman
dan liurku terkumpul di rongga sumpritan itu
aku akan menjadi tukang parkir, dan tukang parkir akan menjadi aku.
aku akan berkantung mata
hingga melebam, lalu memucatlah wajahku tersapu angin malam
aku akan jadi satpam toko, dan satpam toko akan menjadi aku
aku akan sekarat.
sebilah parang memotong tanganku
sebalok kayu menggenjot kepalaku
lalu tangan-tangan hakim itu akan menelanjangiku
aku belum mati teman.
aku akan menjadi maling, dan maling akan menjadi aku
.
setelah berkumpul jukir, satpam, dan maling itu akan gantikan tugasku; berteriak pada keadaan
kembalikan dia pada orang yang sekarat ini !
yang senantiasa memukulinya
yang meludahi telinganya dengan penuh rasa sayang
jangan sampai terenggut orang-orang itu !
yang senantiasa memeluknya
serta mencumbuinya dengan penuh nafsu birahi
orang yang sekarat ini tak inginkan, sebuah nilai akan bergeser dan terlepas dari jalurnya. dan hujan asam di jurang terjal mengakhiri kisahnya
setelah mereka tuntas tunaikan tugasku;
ya. aku akan mati, bersemayam dalam kelegaanku
karena langkahmu kini dengan hati-hati
.
maafkan aku, aku tak mampu lagi berteriak sendiri
Kamis, 27 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar