Kamis, 27 Mei 2010

malam beku jiwa terbakar

lagi-lagi dininabobokan aku di atas pangkuan pembaringan. diselimutkan kumpulan ilmu yang berserakan.

ingin rasanya aku terpejam, sejenak.
namun sambaran petir di malam jum'at itu, yang mengalahkan kumandangan ayat-ayat yang dinyanyikan pada setiap langgar,
membuat mata kian berontak,
juga hati aku.

"malam beku pada jiwa yang terbakar" sapaku pada alam.

tidak berdaya atas kebungsuan. tak berbuat selain selain termangu.
lidah yang terpotong juga. ya, itu adalah aku.

lagi-lagi dininabobokan aku di atas pangkuan pembaringan. diselimutkan kumpulan ilmu yang berserakan.


air mata aku juga...
juga berserakan.

hambar bukan?




.ijel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar