benar,
kali ini deru angin benar benar menggelitiki telapak kakinya. betapa tidak, setelah kemarin malam ia telah disuguhi bongkahan bongkahan kuldi yang begitu ranum,dan siang tadi ia mandi liur dari mulut bidadari jalang.
"apakah ini sebuah ruas jalan dari tiga simpangan yang kupilih dulu?"
katanya dalam hati..
;3-stya-1;
Minggu, 07 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar