Malam telah melantunkan nyanyian-nyanyian alam dalam angin,
aku hanya terpejam, dan trsenyum, lalu mengigau
"begitu dingin (sejuk) nyanyianmu wahai sang malam
tak biasa aku mendengarnya,
aku yg biasa mendengar teriakan suara-suara parau para siluman kelelawar di depan layar komputer dan terlena olehnya"
tiba-tiba aku di sadarkan dengan auman dua ekor kucing, berkelahi.
mereka sedang mempertaruhkan haknya atas segelintir duri ikan gurame.
aku berkata padanya
"hey kucing2 busuk, janganlah kalian berkelahi"
lalu salah satu kucing menjawab
"maafkan aku wahai manusia, aku tlah lancang, menggunakan caramu dalam segala urusan2ku"
aku terdiam sejenak
namun hati kecilku memaksaku untuk tersenyum mendengar jawab itu, karena memang benar adanya.
"ah persetan", pikirku.
Aku kembali pada sang malam yang sejak tadi juga mendengar omong kosongku dengan kucing-kucing busuk itu
aku kembali di dendangkan nyanyian-nyanyiannya, namun kini lebih menyentuh karena dibarengi dengan kokokan ayam jantan,
mahasuara, mahasuasana.
Aku terlelap,
hingga kudapati,
pertemuanku dengan fajar adalah perpisahanku dengan mereka....
;3-stya-1;
Minggu, 07 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar